Selasa, 15 Februari 2011

sekertaris ku yang cantik

Fabiola, yang biasa dipanggil Febby, seorang wanita cantik berusia 25
tahun. Febby bekerja disalah satu perusahaan pariwisata yang cukup
terkenal sebagai sekretaris. Tubuh Febby cukup sintal dan berisi,
didukung dengan sepasang gunung kembar berukuran 36B serta wajah yang
cantik, membuat setiap pria pasti meliriknya, setiap kali ia berjalan.
Seperti biasa setiap hari Febby pergi ke kantornya di bilangan Roxi Mas,
yang tanpa disadarinya ia dibuntuti sekelompok pemuda iseng yang hendak
menculiknya.


Sudah beberapa hari para pemuda itu mempelajari kebiasaan Febby pergi
dan pulang kantor. Dan hari itu mereka sudah menyusun rencana yang
matang untuk menculik Febby. Tiba-tiba dijalan yang sepi taksi yang
ditumpangi Febby dicegat secara tiba-tiba, dan sambil mengancam sopir
taksinya, mereka langsung menyeret Febby masuk kedalam mobil mereka, dan
tancap gas keras-keras, hingga akhirnya mobil mereka larikan kearah
pinggir kota, dimana teman-teman mereka yang lain sudah menunggu
disebuah rumah yang sudah dipersiapkan untuk 'mengerjai' Febby.

Didalam mobil Febby diapit oleh dua orang pemuda berkulit hitam,
sedangkan yang dua lagi duduk dikursi depan. Febby sudah gemetaran
karena takut, dan benar-benar tidak berdaya ketika dua orang yang
mengapitnya memegang-megang tubuhnya yang sintal dan putih itu. Dua
pasang tangan hitam bergentayangan disekujur tubuhnya, yang kebetulan
pada hati itu Febby mengenakan rok lebar sebatas lutut, dengan atasan
blouse putih krem yang agak tipis, hingga bra Wacoal hitam yang
dikenakannya lumayan terlihat jelas dari balik blouse tersebut.

Dengan leluasa disepanjang jalan tangan-tangan jahil tertersebut
bergentayangan dibalik rok Febby sambil meremas-remas paha putih mulus
tersebut, hingga akhirnya mereka tiba dirumah tersebut, dan mobil
langsung dimasukkan kedalam garasi dan rolling doorpun langsung ditutup
rapat-rapat. Febby yang sudah terikat tangan dan kakinya, serta mulut
tersumpal dan mata ditutup saputangan digendong masuk kedalam ruang
tamu, dan didudukkan disofa yang cukup lebar.

Ikatan tangan, kaki, mulut dan mata Febby dibuka, dan alangkah
terkejutnya ia sekitar tiga puluh pemuda yang hanya memakai cawat
memandanginya dengan penuh nafsu seks. Tanpa menunggu lebih lama lagi,
Febby pun mulai dikerjai oleh mereka. Febby yang sudah tidak berdaya itu
hanya bisa duduk bersandar di sofa dengan lemas ketika salah seorang
lelaki mulai membuka kancing blouse-nya satu persatu hingga blouse putih
tersebut dicopot dari tubuh sintalnya itu.

Beberapa orang lagi berusaha membuka rok merah Febby hingga Febby pun
akhirnya hanya memakai bra hitam serta celana dalam nylon berwarna hijau
muda, dan membuat dirinya terlihat makin menggairahkan, dan spontan saja
para pemuda berandal tersebut langsung terlihat ereksi dengan kerasnya.
Celana dalam Febby pun langsung buru-buru dilepas dan menjadi rebutan
untuk mereka.

Febby dipaksa duduk dengan mengangkang lebar-lebar, hingga vagina-nya
yang ditumbuhi rambut-rambut halus itu terlihat dengan jelas, dan mereka
pun bergantian menjilati serta menghisap-hisap bibir vagina Febby dengan
nafsunya. Kepala mereka terlihat tenggelam diantara kedua pangkal paha
Febby, sementara yang lainnya bergantian meremas-remas kedua gunung
kembar Febby yang montok itu. Kop BH Febby diturunkan ke bawah hingga
kedua gunung kembarnya muncul bergelayutan dengan indahnya, dan menjadi
bulan-bulanan pemuas nafsu untuk mereka.

Tidak puas dengan hanya meremas-remas saja, beberapa orang mulai mencoba
untuk mengisap-ngisap puting susu gunung kembar Febby yang ranum itu,
hingga akhirnya Febby pun dipaksa oral seks untuk mereka. Bergantian
mereka memaksa Febby untuk mengulum-ngulum batang penis mereka keluar
masuk mulutnya. Kepala Febby dipegangi dari arah belakang hingga tidak
bisa bergerak, sementara itu yang lain bergantian mengeluar-masukkan
batang penis mereka dimulut Febby yang seksi itu hingga mentok kepangkal
paha mereka.

Batang penis yang rata-rata panjangnya 17 senti itu terlihat masuk semua
kedalam mulut Febby, hingga mencapai kerongkongannya. Tak ketinggalan
Febby pun dipaksa untuk 'mencicipi' buah zakar mereka secara bergantian.
Sepasang buah sakar tampak terlihat dikulum Febby hingga masuk semua
kedalam mulutnya yang mungil itu. Wajah Febby yang cantik itu bergantian
ditekan-tekan diselangkangan para pemuda berandal tersebut hingga buah
sakar mereka masuk semua kedalam mulutnya.

Setelah puas dengan acara 'pemanasan' tersebut Febby pun dipaksa tiduran
diatas kanvas diruang tamu tersebut dan dengan paha yang mengangkang
lebar, batang penispun mulai keluar masuk vagina Febby yang masih
'rapat' itu, mereka dengan tidak sabarnya bergantian menjajal vagina
Febby dengan batang penis mereka yang rata-rata panjang dan besar itu.
Bagi yang belum kebagian jatah terpaksa memainkan-mainkan penisnya
diwajah dan mulut Febby.

Beberapa orang dengan nafsunya memukul-mukulkan batang penisnya di wajah
Febby sambil mendesah-desah dengan nafsu. Bosan dengan gaya tiduran,
Febby dipaksa duduk di sofa lagi dengan paha mengangkang lebar dan
kembali 'di embat' bergantian, sementara bibir Febby tetap sibuk dipaksa
mengulum batang penis yang tampak mengkilat karena air liur Febby yang
menempel di batang penis tersebut.

Sementara para pemuda yang mendapat giliran mengocok vagina Febby tampak
sangat bersemangat sekali hingga bunyi batang penis yang keluar masuk
vagina Febby terdengar sangat jelas. Hampir dua jam sudah Febby
"dikerjain" dengan intensif oleh puluhan pemuda tersebut, hingga
akhirnya satu persatu mulai berejakulasi. Tiga puluh pemuda mengantri
Febby untuk berejakulasi diwajah Febby yang cantik itu.

Dimulai oleh empat orang berdiri mengelilingi Febby dengan batang penis
menempel disekitar wajah Febby yang cantik. Sementara seorang lagi
mengocok vagina Febby dengan nafsunya, hingga akhirnya ia tak tahan lagi
dan mencabut batang penisnya dari vagina Febby, dan.. croott.. croott..
croott!! air mani muncrat mengenai sekujur wajah Febby, melihat hal
tersebut yang lain pun tak mau ketinggalan dan bergantian
mengocok-ngocok batang penisnya cepat-cepat diwajah dan mulut Febby,
hingga berakhir dengan semprotan air mani diwajahnya. Bahkan tak sedikit
mengeluarkan airmani nya didalam mulut Febby, lalu memaksa Febby untuk
menelannya.

Sekitar dua puluh menit, wajah Febby dihujani 'air mani' yang kental
itu, hingga Febby terlihat basah kuyub oleh sperma mulai dari rambut
hingga gunung kembarnya terlihat mengkilat oleh basahnya sperma puluhan
pemuda berandal tersebut.

Part II

Jam menunjukkan pukul jam satu siang, dan Febby pun baru selesai
'dikerjain' oleh mereka, dan terlihat lemas tak berdaya dengan muka yang
masih belepotan sperma. Tiga orang pemuda membawa Febby kedalam kamar
mandi yang terlihat sangat mewah, dan memandikan Febby dengan air hangat
serta sabun cair yang sangat wangi. Febby disuruh tiduran sambil
direndam air hangat, sementara ketiga pemuda tersebut bergantian
menyabuni tubuh Febby yang putih sintal itu dengan bernafsu, sambil
sesekali meremas-remas selangkangan dan gunung kembar Febby yang terasa
licin oleh sabun tersebut. Hingga akhirnya ketiga pemuda tersebut sudah
tidak tahan lagi dan Febby pun diperkosa lagi didalam kamar mandi itu.

Mereka mengeluarkan Febby dari bak rendam, dan dibawah pancuran air
hangat Febby dipaksa nungging, dan dua pemuda bergantian menyetubuhi
Febby dari arah belakang, sedangkan yang satunya mengeluarmasukkan
batang penisnya di mulut Febby, sambil memegangi rambut Febby hingga
kepala Febby tidak dapat bergerak. Setengah jam sudah Febby
'diobok-obok' didalam kamar mandi, dan diakhiri dengan meyemprotkan air
mani masing-masing didalam mulut Febby, dan tiga porsi air mani itu
dalam sekejap sudah pindah kedalam mulut Febby, dan sisa-sisa sperma
masih terlihat berceceran disekitar wajah Febby yang putih itu.

Part II

Selesai dimandikan, Febby kembali didandani hingga terlihat sangat
cantik. Bra hitamnya yang berukuran 36B itu kembali dipasangkan. Celana
dalam nylon Febby sudah raib jadi rebutan, hingga vagina Febby dibiarkan
terlihat, sementara beberapa pemuda berandal itu sibuk menjepretkan
kamera digitalnya kearah Febby. Febby dipaksa berpose dengan berbagai
gaya yang sensual, mulai dari adegan membuka bra nya sendiri hingga
duduk mengangkang sambil memasukkan batangan ketimun kedalam vaginanya.

Puas mengambil berbagai pose Febby, seorang pemuda mengambil dua gelas
minuman dari dalam kulkas dan sepotong hamburger untuk Febby. Dan betapa
terkejutnya Febby ketika tahu bahwa dua gelas minuman tersebut adalah
sperma yang sudah disimpan berhari-hari di dalam kulkas. Seorang pemuda
lagi mengambil suntikan besar tanpa jarum. Febby dipaksa membuka mulut
lebar-lebar, sementara salah seorang menyedot sperma dalam gelas
tersebut dengan suntikan besar itu, kemudian menyuntikkannya kedalam
mulut Febby, hingga tertelan langsung kedalam tenggorokkannya. Mereka
dengan brutalnya bergantian menyuntikkan 'air mani basi' itu ke mulut
Febby hingga habis satu gelas penuh. Masih sisa satu gelas lagi, dan
hamburger untuk Febby pun diolesi penuh dengan sperma tersebut, dan
Febby pun dipaksa makan hingga habis. Sisa sperma sebanyak setengah
gelas terpaksa disedot Febby dengan sedotan hingga tandas tak bersisa.

Selesai 'memberi makan' Febby, mereka kembali mengantri Febby. Namun
kali ini Febby tidak disetubuhi, mereka hanya memaksa Febby
mengulum-ngulum batang penis mereka dimulut Febby, serta
mengocok-ngocoknya dengan kedua tangan Febby yang lentik itu. Tiga puluh
batang penis kembali bergantian dikulum-kulum Febby, sementara yang
lainnya memaksa Febby menggenggam batang penisnya dengan kedua
tangannya, yang lainnya lagi sibuk memain-mainkan alat kelaminnya
diwajah dan rambut Febby. Hingga akhirnya Febby kembali dihujani puluhan
porsi sperma segar di wajah dan mulutnya. Pertama kali sperma muncrat
dari lubang penis tepat didepan wajah Febby hingga tepat mengenai dahi
hingga bibir Febby, yang lainnya pun ikut menyusul hingga puluhan
semprotan sperma berhamburan diseluruh wajah Febby yang cantik itu.
Sementara itu dua orang pemuda dari kiri dan kanan Febby menyendoki air
mani yang bertetesan di wajah Febby, lalu menyuapinya hingga mereka puas.

Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar